Pada dinding kamar yang pecah, kuselipkan rapi suratan asa.
Pada keramik yang menggigil kedinginan, kusampaikan kerinduan kelam yang tak menemukan jalan.
Pada kolong meja yang kosong, kujejalkan tiap ragu yang tak kunjung merdu.
Pada langit kamar yang warnanya tak lagi menggigit, kuhaturkan sebaris doa dengan harap, apa yang saat ini amis, kelak menjadi manis.
No comments:
Post a Comment
Say what you need to say.